Yuk Belajar Saham (Part 1)

Hallo teman – teman, kemarin ketika saya menulis tentang  cara mencari nilai intrinsik banyak yang bertanya tentang rasio – rasio dasar dalam saham. Dan setelah itu saya mulai berpikir kenapa saya tidak membuat dasarnya dulu ya? 😀 ok , gak pake lama langsung aja lets discuss about invest,

Saat ini tanggal 16 mei 2020 Pasar Saham IHSG sedang mengalami sideways market yang artinya belum ada trend penurunan (Bearish) lebih lanjut ataupun pasar yang mulai berbalik menjadi trend kenaikan (Bullish). Dan menurut saya sekarang adalah masa yang tepat untuk memulai belajar tentang invest disaham. Saya sendiri seorang investor yang mengikuti metode Value Investor dan menggabungkan sedikit ilmu charting. Ketika kita akan menjadi investor  kita wajib tahu dengan detail perusahaan yang akan kita beli

“If you don’t understand a company, if you can’t explain it to a 10-year-old in 2 minutes or less, don’t own it.”– Peter lynch

Terus apa saja rasio – rasio yang penting dalam kita memilih suatu perusahaan?

  1. EPS (Earning Per Share), EPS digunakan untuk melihat laba yang dihasilkan oleh perusahaan per lembar saham (jika kita melihat Laporan keuangan setiap Quarter maka laporan dapat disetahunkan). Untuk EPS semakin Besar semakin Bagus
  2. PER (Price Earning Ratio) , PER digunakan rasio yang digunakan untuk melihat tingginya harga suatu saham apabila dibandingkan dengan laba yang dihasilkan perlembar Saham. Artinya PER ini membandingkan harga suatu saham dengan EPS. semakin kecil PER maka harga saham semakin murah
  3. PBV (Price to Book Value), PBV merupakan perbadingan harga ada di pasar dengan nilau jual sesungguhnya dari perusahaan jika dilikuidasi / dibangkrutkan.
    PBV : harga perlembar saham / nilai buku per lembar saham(BVPS),
    dan BVPS = jumlah modal perusahaan / Jumlah lembar saham perusahaan 
    Misal Perusahaan A memiliki PBV = 1x artinya harga pasar sama dengan nilai aslinya. untuk penilaian PBV semakin kecil semakin bagus.
    Menurut Warren Buffet : Jika PER X PBV <= 22 maka bisa di golongkan Saham Murah
  4. DER (Debt to Equity Ratio). salah satu rasio yang sangat saya perhatikan dalam membeli perusahaan adalah DER.  Para Investor melihat rasio DER ini sebagai seberapa besar resiko didalam perusahaan tersebut. Karena DER sendiri dari namanya juga terlihat jelas ini membanding dari Modal Perusahaan dibanding dengan hutang yang dimiliki. Sementara hutang sendiri merupakan kewajiban perusahaan untuk membayar. Jika terdapat contoh Perusahaan A memiliki DER = 1 artinya hutang perusahaan sama dengan modal perusahaan. Jika DER lebih besar dari 1 maka resiko juga jauh lebih besar. Untuk dari saya sendiri lebih memilih DER<1. Rumus DER = Total hutang / Total modal
  5. ROE (Return On Equity). merupakan rasio Laba dibanding dengan modal sendiri. Dari rasio ROE kita bisa melihat seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba. Misal Perusahaan A memiliki ROE 10% artinya perusahaan mampu membalikkan modal usaha selama 10 tahun.
  6. DY (Dividen Yield). Dividen juga rasio  penting jika buat para long investor, Dividen Yield sendiri membandingkan dividen yang dibagikan dengan harga saham. Buat saya untuk besar kecilnya DY yield tidak terlalu penting. tapi Dividen wajib dibagikan tiap tahun. jika hutang tidak bertambah dan tetap membagikan dividen berarti perusahaan bertumbuh.
  7. DPR (Dividen Per Share). DPR merupakan rasio dari besarnya Total deviden yang dibagikan dibanding dengan laba. Dari DPR ini kita dapat mengetahui seberapa royal perusahaan terhadap investor. untuk  DPR lebih baik diantara 50% jadi antara laba yang ditahan dan dibagikan seimbang. jadi perusahaan memiliki cash yang cukup dan membantu cashflow perusahaan juga.

Bagi teman – teman yang baru join sebagai investor, teman – teman tidak perlu bingung dan kuatir untuk menghitung semua rasio itu. ada beberapa tools free yang bisa gunakan untuk melihat rasio – rasio tersebut. kita bisa menggunakan seperti stockbit ataupun RTI. Dan Berikut contoh dari rasio – rasio yang saya sebutkan :

2020-05-16 18.30.02

Contoh 1

Jika kita menggunakan RTI kita langsung akan mendapatkan rasio – rasio berikut. dari rasio EPS diatas bisa dilihat bahwa emiten x selalu bertumbuh tahun ke tahun. dengan DPR yang stabil dan selalu membagikan deviden adalah ciri – ciri perusahaan yang sehat

2020-05-16 18.34.13

Contoh 2

dan Jika dilihat dari RoE 19.91% dan DER 47.58 dari contoh 2 terlihat bahwa emiten X ini sangat sehat. akan tetap apakah emiten X ini murah? jika kita kalikan PER dan PBV perusahaan ini sangat tinggi yaitu 100.84. apakah saham ini layak dikoleksi teman – teman? coba bantu dijawab…

 

Happy Investing

 

Menghitung Valuasi Saham di Sector Tambang

Hi Teman – teman, kali ini kita bahas valuasi saham tambang yuk? 😀

sebelum kita masuk cara valuasi saham tambang sebaiknya diingatkan dl dengan kata – kata berikut

“Buy in bad times, sell in good times and you will be rich” – Lo Kheng Ho

kenapa kita bahas valuasi saham tambang?

karena saya sangat terinspirasi oleh Bapak LKH alias Bapak Lo Kheng Hong yang sering di sebut warren buffet Indonesia. perlu diketahui bahwa Bapak Lo Kheng Hong ini beberapa untung multi bagger di saham batu bara bahkan ketika Saham Bumi pun turun kharga Rp50- (alias LQ50 hihi) LKH bisa untung multibagger juga.

saham tambang pun sering disebut saham cyclical adalah saham yang pendapatannya dipengaruhi macro ekonomi. saham cyclical sendiri khususnya saham komoditasnya harga sahamnya pun sering dipengaruhi harga komoditas itu sendiri. contohnya saham batubara yang sekarang sedang anjlok sehingga harga – harga emiten batubara pun sekarang mengalami penurunan cukup tajam dari harga awal. ketika harga batubara tumbang, emiten batubara sering dihargai dengan harga yang tidak masuk akal oleh Mr. Market. karena ketika emiten – emiten ini dihargai yang tidak masuk akal oleh Mr. Market kita bisa langsung filter dan melakukan valuasi mana saham tambang yang lebih berkilau.

bagaimana si cara screening dan menghitung valuasi dari saham tambang itu sendiri? caranya seperti hal nya melihat valuasi dari saham – saham lainnya.

saya sendiri suka membanding kan kinerja 3-4 tahun lagi di Emiten komoditas yang sama.

  1. Pertumbuhan Produksi
  2. Pertumbuhan Penjualan
  3. Pertumbuhan Revenue
  4. Net Profit Margin (NPM)
  5. perbandingan EPS

kita tetap dapat menambahkan beberapa parameter Ben Graham seperti :

  1. Ratio Hutang (DER) <= 1
  2. Ratio PBV x PER <= 22
  3. Masih membagi Deviden ( walau untuk LKH beliau tidak terlalu memusingkan Deviden)

dan terakhir untuk menilai valuasi kita bisa menggunakan rumus :

T = ((Harga Jual batubara – Harga produksi – Royalti)* mineable reserves) – Total liabilitas + Total Cash

nilai value = T/ jumlah saham beredar

selamat mencoba rumus diatas.

kemarin setelah saya hitung dengan nilai saat ini. smua saham tambang batubara rata – rata nilainya sedang undervalue. gimana menurut teman – teman?